Fossil Rock Media

Media informasi tentang sejarah fosil, peradaban kuno, dan penemuan arkeologi dunia.

Ursone & Lembang: Dari Tanah Priangan ke “Friesland”

Kisah keluarga Ursone mengubah Lembang menjadi Friesland kecil—jejak sejarah, pengabdian, dan transformasi susu di Priangan.

Sejak masa kolonial, keluarga Ursone berperan penting dalam mengubah Lembang menjadi “Friesland-nya Jawa” – sebuah transformasi besar yang menjadikan daerah ini terkenal sebagai penghasil susu berkualitas tinggi. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri kisah Ursone dari Italia ke Priangan, bagaimana mereka membangun peternakan sapi perah modern, hingga warisan bersejarah yang masih terasa sampai hari ini.

Baca Juga : Frieren: Sebuah Penantian Panjang Menanti Kelanjutan


🏞 Dari Italia ke Priangan: Awal Perjalanan Ursone

Keluarga Ursone berasal dari Italia dan memutuskan merantau ke Hindia Belanda pada akhir abad ke-19. Mereka menetap di daerah Priangan sekitar tahun 1880. Pada awalnya, Ursone dikenal sebagai keluarga seniman. Mereka memainkan alat musik klasik seperti harpa dan biola, tampil di berbagai acara kalangan elite kolonial.

Namun, karena kehidupan sebagai musisi tidak selalu stabil, keluarga Ursone memutuskan beralih profesi. Mereka melihat peluang besar di bidang pertanian dan peternakan, terutama di wilayah Lembang yang memiliki udara sejuk dan lahan subur. Sekitar tahun 1895, mereka mendirikan usaha pemerahan susu bernama Lembangsche Melkerij Ursone, cikal bakal industri susu modern di Jawa Barat.


🐄 Dari Eropa ke Lembang: Hadirnya Sapi Friesien Holstein

Untuk meningkatkan kualitas produksi susu, Ursone mengimpor sapi jenis Friesien Holstein langsung dari Belanda. Sapi ini dikenal sebagai ras unggulan dari wilayah Friesland, tempat asal industri susu terkenal di Eropa.

Jenis sapi tersebut memiliki ciri khas warna hitam-putih dan produktivitas tinggi dalam menghasilkan susu. Hasilnya, kualitas susu di Lembang meningkat pesat dan menarik perhatian masyarakat kolonial. Sejak saat itu, Lembang mulai dijuluki “Friesland kecil” karena kemiripannya dengan daerah asal sapi-sapi tersebut di Belanda.

Tak butuh waktu lama, jumlah sapi di peternakan Ursone berkembang pesat. Dari hanya beberapa puluh ekor, mereka berhasil mengelola ratusan sapi dengan produksi susu mencapai ribuan liter per hari.


🏭 Dari Peternakan ke Industri: Lahirnya BMC

Untuk memperluas distribusi, keluarga Ursone bersama beberapa peternak lainnya mendirikan Bandoengsche Melk Centrale (BMC) pada akhir 1920-an. Tempat ini menjadi pusat pengolahan dan distribusi susu terbesar di Bandung kala itu.

Bangunan BMC didesain dengan gaya arsitektur art deco yang khas dan menjadi simbol modernisasi industri susu di Hindia Belanda. Meskipun kini tidak lagi berfungsi sebagai pabrik utama, bangunan bersejarah tersebut masih berdiri megah sebagai saksi bisu kejayaan industri susu di masa lampau.

Menariknya, keluarga Ursone juga berperan dalam pengembangan ilmiah daerah Lembang. Mereka diketahui mewakafkan sebagian lahannya untuk pembangunan Observatorium Bosscha, salah satu observatorium tertua di Asia Tenggara. Langkah ini menunjukkan kepedulian Ursone terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.


🌿 Warisan dan Tantangan di Era Modern

Kini, Lembang tetap dikenal sebagai salah satu pusat produksi susu terbaik di Jawa Barat. Namun, para peternak menghadapi tantangan baru, seperti fluktuasi harga, keterbatasan lahan, dan pengelolaan limbah peternakan. Meski begitu, semangat dan jejak keluarga Ursone tetap menjadi inspirasi bagi banyak generasi.

Bangunan-bangunan peninggalan Ursone di Lembang memang banyak yang telah berubah fungsi. Namun, warisan mereka masih hidup melalui industri susu lokal dan identitas Lembang sebagai “kota susu.” Setiap gelas susu hangat yang dinikmati masyarakat adalah simbol kecil dari perjuangan keluarga Italia yang menjadikan Priangan sebagai tanah harapan baru.


✨ Kesimpulan

Kisah keluarga Ursone bukan sekadar cerita tentang peternakan, tetapi juga tentang ketekunan, inovasi, dan adaptasi lintas budaya. Mereka berhasil menyulap Lembang menjadi “Friesland” versi Jawa—daerah yang tidak hanya indah, tetapi juga kaya akan nilai sejarah dan semangat kerja keras.

Warisan keluarga Ursone akan terus hidup, mengalir bersama setiap tetes susu segar yang menjadi kebanggaan masyarakat Lembang hingga kini.